CLICK HERE FOR THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Selasa, 13 Oktober 2009

Nolak Si Cowok Penggebet

Diuber-uber sama cowok yang kamu nggak suka, pake maksa-maksa... sekantor pula, hhh... yah. Nyebelin. Abeeesss!
Jika kamu ketiban sial ini, memang sudah sepantasnya kamu bertindak tegas!
Cowok yang lagi jatuh cinta kalau diberi sedikit saja perhatian bisa langsung disalahartikan. Sekilas senyummu bisa bikin hatinya langsung berbunga-bunga, senyam-senyum sendiri seharian, dan menyanyi lagu cinta di depan teman-teman sekantor, bahkan parahnya bisa nyebar gosip kalau kamu sudah jadi pacarnya. Hohoho... Oow no no no!
So, for all of you Girls, segeralah mengambil sikap.
Cara ini lumayan ampuh.
Tugaskan orang sewaan. Minta si orang sewaan ini untuk:

  1. Telepon kamu di kantor tiap jam, usahakan kamu jawab telepon pas ada si Cowok Penggebet, jangan lupa panggilan mesra, senyum2 bahagia, plus suara mendesah-desah... *haiyyaa...*
  2. Ngajak kamu keluar tiap jam makan siang,
  3. Antar jemput kamu untuk beberapa hari.
Kalo perlu, atur siasat agar si Cowok Penggebet ngeliat kamu lagi bermesraan, gandengan tangan dengan cowok sewaanmu. Tunggu saja hasilnya.

Senin, 17 Agustus 2009

7 Jurus Pedekate Tepat Sasaran

Umur saya sekarang makin nggak ngijinin buat seru-seruan dengan status jomblo. Suara kanan-kiri mulai menuntut dengan pertanyaan, kapan merit? Atau ada yang bertanya dengan sadis, anakmu sudah berapa?
Gagal melulu? Pantang menyerah!
Kalo kamu masuk kategori jomblo nggak laku, pasti ada yang salah dengan cara pedekatemu. Sini, pelajari dulu jurus-jurusnya! Ini sering saya pakai dan berhasil.

  1. Perhatikan penampilan kamu. Walaupun berpenampilan casual dan tidak rapi, yang penting jaga kebersihan badan dan rambut. Jangan lupa gunakan parfum yang bikin cewek tidak berhenti menghirup wanginya.
  2. Lihat karakter cewek yang kamu incar. Kalau bukan tipe romantis, hindari membawa benda-benda romantic seperti bunga dan cokelat. Memang tidak akan dibuang, tapi tidak cukup mengena di hatinya. Sebaiknya, bawalah benda-benda yang sedang dia pengen. Cari info, dong, dari teman-teman terdekatnya.
  3. SMS atau meneleponlah di jam-jam yang rutin. Kalau biasa menelepon pagi hari, maka lakukan itu besoknya di waktu yang sama. Dia akan merasa ada yang hilang kalau sekali saja kamu tidak melakukan rutinitas itu.
  4. Jangan paksakan pembicaraan dengan cara basa-basi, karena cewek cukup peka menangkap basa-basi kamu. Apalagi kalau setiap hari topik pembicaraan selalu sama dan muncul pertanyaan-pertanyaan template, seperti ‘sudah makan belom?’, ‘sudah mandi belom?’, ‘kamu lagi apa?’. Sekali dua kali boleh lah, tapi kalau setiap hari, tanyakan ke diri sendiri dulu, deeh… :D
  5. Walaupun cowok terbiasa dengan pembicaraan sex, sama saja menggantung diri sendiri kalau membicarakan ini di depan perempuan. So, don’t do that!
  6. Sebete apapun kamu dengan cerita cewek di hadapanmu. Berusahalah untuk tetap interest. Kalau memang sudah bikin mual, alihkan pembicaraan ke hal lain di saat dia mulai berhenti cerita. Jangan asal motong aja.… Bisa murka dia. ‘-_-‘
  7. Rencanakan acara jalan-jalan bareng, ke tempat yang disepakati bersama. Soal waktu mendingan jangan dibicarakan dulu, biarkan dia yang memulai pembicaraan waktu. Dan, biarkan dia yang menagih janji jalan-jalan.
FYI: Walaupun saya juga jomblo, tapi saya bukan masuk kategori jomblo karena tidak laku,
saya sih... milih-milih :P

Good Luck
!

Kamis, 06 Agustus 2009

Compunerds

A novel by Endang Rukmana
Harga : Rp27.500
ISBN : 979-780-354-6
Jumlah halaman : viii + 200 halaman
Ukuran : 13 x 19 cm


Saya jomblo. That's true.

Tapi, bukan berarti saya nggak laku. Saya mau sendiri dulu. Ini cuma soal pilihan aja, kok. Jadi jomblo itu pilihan. Punya pacar juga pilihan.

Nggak ada yang salah, kan? Dan nggak perlu digembar-gemborkan sampai harus dijodoh-jodohin segala.

Ketahuan jomblo nggak bikin saya malu, tapi dijodohin itu yang nggak seru! Basi, tahu. Kayak saya nggak bisa cari sendiri aja. Saya ini lumayan memesona-sekedip mata bisalah kesabet satu-dua perempuan. Tapi-sekali lagi saya tekankan-saya memilih menunggu yang cocok. Terlalu gampang jadian, biasanya gampang juga putusnya.

Saya menunggu orang dan waktu yang tepat. Kalau tiba waktunya, pasti akhirnya pacaran juga. Ehem, mumpung lagi buka 'lowongan' jadi pacar, situ berminat nggak?